06.11

ULUMUL QUR’AN

Diposting oleh Annas Ribab

I. Definisi Ulumul Qur’an
Kata ulum jamak dari kata ilmu-ilmu berarti alfahmu wal idrak (‘’paham dan mengusai ‘’) kemudian arti kata ini berubah menjadi masalah- masalah yang beraneka ragam yang disusun secara ilmiah.jadi yang dimaksud ulumul qur’an ialah ilmu-ulmu yang membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan qur’an dari segi asbabun nuzul sebab-sebab terummya qur’an pengumpulan dan penertiban qur’an pengetahuan tentang surah-surah mekah dan madinah an-nasikh wal mansukh al muhkam wal mutasyabih dan lain sebagainya yang berhubungan dengan al-qur’an .terkadang ilmu ini dinamakan usulut tafsir (dasar-dasar tafsir) karena yang dibahas berkaitan dengan masalah yang harus diketahui oleh seorang mufasir sebagai sandaran dalam menafsirkan al-qu’an.
II. Perkembangan ilmu-ilmu al-qur’an dan apa tujuan diturunkannya
Al-qur’anul karim adalah mu’jizat islam yang kekal dan mu’jizatnya selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan .ia diturunkan allah pada rosulullah saw untuk mengeluarkan manusia dari suasana yang gelapmenuju yang terang serta membimbing al-qur’an itu pada para sahabat , orang-orang arab asli sehingga mereka apat memahaminya berdasarkan naluri mereka apabila mereka mengalami ketidak jelasan dalam memhami suatu ayat mereka menanyakan pada rosulullah saw.
III. Ahli tafsir terkenal dan orang-orang yang paling tahu tentang ilmu tafsir
Para sahabat senantiasa melanjutkan usaha mereka dalam menyampaika makna2 qur’an dan penafsiran ayatnya yang berbeda-beda diantara mereka sesuai dg kemampuan mereka yang berbeda –beda dalam memahami dan karena adanya pernedaan lama dan tidaknya mereka hidup bersama rosulullah saw yang demikian diteruskan oleh murid2 yaitu para tabi’in . diantara para mufasir yang termasur dari para sahabat empaty orang khalifah kemudian ibnu mas’ud ,ibnu abbas ,ubai bin kab’b , zaid bin sabid ,abu musa al-asyi’ari dan abdullah bin zubair banyak riwayat mengenai tafsir yang diambil dari abdullah abbas, abdullah bin mas’ud, dan ubai bin kab’b dan apa yang diriwayatkan dari mereka tidak berarti merupakan tafsir qur’an yang sempurna tapi terbatas hanya pada makna beberapa ayat dengan penafsiran tentang apa yang masih samar dan apa yang masih global. Mengenai para tabi’in diantara mereka ada satu kelompok terkenal yang mengambil ilmu ini dari para sahabat di samping mereka sendirr bersungguh-sungguh atau melakukan ijtihat dalam menfsirkan ayat.
Diantara murid ibnu abbas dimekah yang terkenal ialah sa’id bin zubair.mujahid,ikrima bekas sahaya {maula} ibnu abbas tawus bin kisan al-yamani dan ali bin abi ribah.
Dan terkenal pula diantara murid-murid ubai bin kab’b dimadinah zaid bin aslam,abul aliyah dan mehammad bin kab’b alqurazi
qois,masruq al-aswud bin yazid,amir as-sya ‘bani,hasan albasri dan qotadah bin di’amah as-sadusi
adalah penduduk mekkah karena mereka sahabat ibnu abbas mujahid ata bin abi rabah, ikrima maula abbas dan sahabat2 ibnu abbas lainnya seperti tawus,abusy sya’sa said bin jubair dll

IV. Pengarang ilmu-ilmu qur’an setelah abad ke empat hijriah
Abu Bakar Al-Baqalani (wafat 403 h) menyusun ijazul qur’an dan ali bi ibrohim bin sa’id al-hufi (wafat 430 h) menulis tentang I’robul qur’an, almawardi (wafat450 h) mengenai tamsil-tamsil dalam qur’an (amsalur qur’an) ,al-azz abdus salami { wafat 660 h} tentang majaz dalam qur’an, alamuddin as-sakhani (wafat 643 h) menulis mengenai ilmu qiro’at (cara membaca al-qur’an) dan asamul qur’an setiap penulis dalam karangannya itu menulis bidang dan pembahasan tertentu yang berhubungan dengan ilmu qur’an.

0 komentar:

Posting Komentar