06.56

KEMUKJIZAT AL-QUR’AN

Diposting oleh Annas Ribab

KEMUKJIZAT AL-QUR’AN
I. Definisi Kemukjizatan
Menurut bahasa, Mukjizat berarti melemahkan atau yang menundukkan, atau tegasnya ialah sesuatu tak dapat ditandingi. Menurut istilah : ”Mukjizat ialah suatu perkara di man manusia biasa, baik sendiri –sendiri maupun besama-sama tidak mampu melakukannya, karena perkara luar biasa, tidak terikat oleh hukum sebab akibat yang lazim, diciptakan oleh Allah melalui tangan nabi/rasul untuk memperkuat bukti kebenaran kenabian atau kerasulan”. Untuk memperkuat bukti kenabian atau kerasulan seorang rasul, Allah memberinya mukjizat tertentu, agar manusia atau umatnya mengimani / meyakini kerasulannya.
Dalam al-Qur’an, Allah SWT. Menantang manusia yang tidak mempercayai dan mengaku kebenaran Al-Qur’an serta menganggapnya sebagai buatan manusia.
Atau (patutkah) mereka mengatakan "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu katakan itu), Maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang yang benar."(QS. Yunus 38)
Dalam ayat lain Allah lebih menegaskan bahwa al-Qur’an memang tidak bisa ditandingi oleh siapapun atau kelompok manapun, seperti dalam firmannya :
Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (QS. Al-Isra’ :88)
Al-Qur’an sebagai mukjizat tidak akan ada yang sanggup menandinginya sampai kiamat. Kelompok manusia dan jin secara bersama-sama sekalipun tidak akan mampu membuat sesuatu yang dianggap dapat menandingi Al-Qur’an . Bahkan terhadap orang yang meragukan Al-Qur’an dan menganggap suatu yang dapat ditandingi, Allah menantangnya sebagai berikut :
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah[satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.(QS. Al-Baqarah : 23 – 24)

II. Aspek-aspek Kemukjizatan Al-Qur'an
Dengan kelahirannya Ilmu Kalam dalam Islam mempunyai implikasi yang lebih tepat untuk dikatakan sebagai kalam di dalam kalam. Perikan pemikiran yang ada di dalamnya menarik para pengikutnya ke dalam keranuan yang bertumpang tindih, tragedi tokoh-tokoh ilmu kalam ini mulai tampak ketika membicarakan kemakhlukan Qur'an. Maka pendapat mereka tentang kemukjizatan Qur'an pun berbeda-beda dan beraam-ragam
 Abu Ishaq Ibrahim an-Nizam salah seorang tokoh Mu'tazilah dan pengikutnya dari kaum Syi'ah berpendapat , kemukjizatan Al-qur'an adalah dengan cara sirfah (pemalingan). Arti sirfah dalam pandangannya, ialah Allah memalingkan orang-orang arab untuk menentang Al-Qur'an sebenarnya, mereka mampu menghadapinya. Maka pemalingan inilah yang dimaksud dengan mukjizat.
Tetapi pendapat tentang sirfah ini ditolak oleh Al-Qur'an sendiri dalam firmannya:
"Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain."
Ayat ini menunjukkan kelemahan mereka meskipun mereka masih mempunyai kekuatan .
 Satu Golongan ulama' berpendapat, Qur'an itu mukjizat dengan balagahnya yang mencapai tingkat tinggi dan tidak ada bandinganya.
 Sebagian mereka berpendapat, segi kemukjizatan Qur'an itu ialah karean ia mengandung badi' yang sangat unik dan berbeda dengan apa yang telah dikenal dalam perkataan orang arab, seperti fasilah dan maqta'.
 Golongan lain berpendapat, kemukjizatan Qur'an terletak pada pemberitaanya tentang hal-hal gahib yang akan datang yang tak dapat diketahui kecuali dengan wahyu, dan pada pemberitaannya tentang hal-hal yang sudah terjaqdi sejak masa penciptaan makhluk.
Pendapat golongan ini tidak dapat diterima (mardud), sebab ia menuntut ayat-ayat yang tidak mengandung berita hal-hal ghaibyang akan datang dan yang telah lalu, tidak mengandung mukjizat. Dan ini adalah batil, sebab Allah Telah menjadikan setiap surah sebagai mukjizat.
 Satu golongan berpendapat , Qur'an itu mukjizat karena ia mengandung bermacam-macam ilmu dan hikmah yang sangat dalam. Dan masih banyak lagi aspek-aspek kemukjizatan lainnya yang berkisar tema-tema di atas, sebagiman telah dihimpun oleh sebagian ulama, mencapai sepuluh aspek atau lebih.
Pada hakikatnya, Qur'an itu mukjizatdengan segala makna yang dibawakan dan dikandung oleh lafal-lafalnya.
Ia mukjizat dalam lafal-lafalnya dan uslubnya. Satu huruf dari padanya yang berada ditempatnya merupakan suatu mukjizat yang diperlukan oleh lainnya dalam ikatan kata, satu kata yang berada di tempatnya juga merupakan mukjizat dalam ikatan kalimat, dan suatu kalimat yang ada di tempatnya pun merupakan mukjizat dalam jalinan surah.
Ia mukjizat dalam hal bayan (penjelasan, retorika) dan nazam (jalinannya). Didalam seorang pembaca akan menemukan gambaran hidup bagi kehidupan, alam dan manusia.
Ia mukjizat dalam makna-maknanya yang telah menyingkapkan tabir hakikat kemanusiaan dan misinya dalam kosmos ini.
Ia mukjizat dengan segala ilmu pengetahuan yang sebagian besar hakikatnya yang ghaib telah diakui dan dibuktikan oleh ilmu pengetahuan modern.
Ia mukjizat dalam tasyri' dan pemeliharaannya terhadap hak-hak asasi manusia serta dalam pembentukan masyarakat teladan yang ditangannya dunia akan berbahagia.

0 komentar:

Posting Komentar