AL – QUR’AN, WAHYU, ILHAM
I. Al – Qur’an
a. Definisi Al-Qur’an
Ø Menurut bahasa
Menurut bahasa (etimologi), kata al-Qur’an berarti bacaan atau yang dibaca. Menurut ahli bahasa alihyani lafadz alqur’an adalah isim masdar dengan arti isim maf’ul yang berarti yang dibaca.
Ø Menurut istilah
Pengertian al-Qur’an menurut istilah (termenologi) terdapat definisi yang berfariasi, para ulama’ berfariasi dalam merumuskan definisi al-Qur’an, antara lain
a. Menurut Syaikh Muhammad Khudari Beik
Al-Qur’an adalah firman Allah yang berbahasa arab yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW untuk dipahami isinya dan diingat selalu, yang disampaikan kepada kita secara mutawatir, yang sudah ditulis dalam mushaf dimulai dari
b. Menurut Syaikh Muhammad Abduh
Alkitab atau Al-qur’an ialah bacaan yang telah tertulis dalam mushaf-mushaf yang terjaga dalam hafalan-hafalan umat islam.
b. Nama-nama Al-Qur’an dan Sifatnya
1. Qur’an
Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar (QS. AL-ISRA’ : 9)
2. Kitab
Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka Apakah kamu tiada memahaminya? (QS. AL- ANBIYA’ : 10)
3. Furqan
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (QS. AL-FURQAN : 1)
4. Dzikr
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya (QS.AL-HIJR : 9)
5. Tanzil
Dan Sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, (QS : ASY-SYU’ARA’ : 192)
6. Shuhuf
(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran). (QS.AL-BAYYINAH : 2)
Adapun sifat-sifat alqur’an sebagai berikut:
a. Nur (cahaya)
b. Huda (petunjuk)
c. Syifa’ (obat)
d. Rahmat
e. Mauidzah (nasihat)
f. Mubin (yang menerangkan)
g. Mubarak (yang memberkati)
h. Aziz (yang mulia)
i. Majid(yang dihormati)
j. Bashir (membawa kabar gembira)
k. Nadzir (pembawa peringatan)
c. Perbedaan al-Qur’an, Hadis Qudsi, Hadis Nabawi
Perbedaan Qur’an dengan Hadis Qudsi
1. Al-Qur’an bersifat menentang karena merupakan mu’jizat, sedangkan hadis qudsi tidak bersifat menentang karena merupakan bukan mu’jizat
2. Seluruh isi al-Qur’an dinukil secara mutawatir, sedangkan hadis Qudsi kebanyakan khobar ahad sehingga kepastiannya merupakan dugaan
3. Al-Qur’an makna dan lafadznya dari Allah, sedangkan hadis Qudsi maknanya dari Allah lafalnya dari Rosul
4. Membaca al-qur’an merupakan ibadah, sedangkan hadis Qudsi tidak disuruh membacanya dalam sholat
Perbedaan Hadis Qudsi dengan Hadis Nabawi
1. Kalau hadis Qudsi maknanya dari Allah dan lafalnya dari Rosul, sedangkan hadis Nabawi makna dan lafalnya dari Rosul
2. Apabila hadis Qudsi itu di dahului oleh lafadz
Sedangkan hadis Nabawi tidak
d. Kedudukan al-Qur’an dan Fungsinya
Al-Qur’an diturunkan Allah sebagi pedoman hidup manusia, sehingga tercapai kehidupan bahagia didunia dan selamat diakherat, al-Qur’an mempunyai kedudukan yang utama sebagai sumber pokok ajaran islam. Sumber pokok ajaran islam lainnya tidak boleh bertentangan dengan al-Qur’an. Firman Allah yang menentukan keharusan berpegang teguh pada al-Qur’an antara lain:
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai…… (al-Imran : 103)
Al-Qur’an mempunyai beberapa fungsi, diantara lain:
1. Sebagai hidayah atau petunjuk untuk manusia dalam menjalani hidupnya secara baik dan sebagai rahmat bagi alam semesta
2. Sebagai mukjizat terbesar nabi Muhammad SAW
3. Sebagai pemberi kata putus terakhir yang benar, mengenai berbagai masalah yang diperselisihkan dikalangan pimpinan-pimpinan agama
4. Sebagai pengukuh dan penguat kebenaran adanya kitab-kitab suci yang penah diturunkan sebelum al-qur’an dan kebenaran tentang adanya para nabi atau rasul serta kitab sucinya masing-masing
5. Sebagai penutup wahyu-wahyu yang telah Allah turunkan kepada para nabi atau rasul
II. Wahyu dan Ilham
a. Wahyu
Kata wahyu berasal dari bahasa arab, bukan bahasa ajam. Pengertian wahyu menurut bahasa (etimologi), mempunyai beberapa arti, seperti : kecepatan, bisikan,isyarat,kitab. Wahyu adalah lafazhmusytarak, artinya mempunyai beberapa makna atau arti.
b. Ilham
Kata ilham berasal dari kata yang berarti menelan. Keika berubah kewazan if’al, yakni alhma yulhimu ilhaman, maka kata ilham bermakna menelan dalam artimenghujamkan ke dalam jiwa, Allah berfirman;
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.(QS. Asy-Syams : 8)
Muhammad Rasyid Ridha dalam Al-Wahyul Muhammadi memberikan pengertian, bahwa ilham adalah suatu perasaan emosional yang diyakini oleh jiwa yang karnanya jiwa itu terdorong untuk melakukan yang dikehendakinya oleh dorongan ilham itu, tanpa disertai kesadaran jiwa sendiri dari mana datangnya, keadaannya hamper sama dengan persaan lapar, dahaga, sedih, senang dan sebagainya.
c. Persamaan dan perbedaan Wahyu dengan Ilham
Persamaan wahyu dengan ilham
1. Keduanya sama-sama diterima oleh manusia
2. Keduanya sama-sama menimbulkan pemahaman dalam batin
3. Keduanya sama-sama menimbulkan keyakinan
4. Keduanya tidak diberikan pada makhluk binatang
5. Keduanya sama-sama diberikan demi kemaslahatan
6. Keduanya sama-sama merupakan pemberian Allah SWT
Perbedaan wahyu dengan ilham
1. wahyu datangnya melalui kehadiran malaikat sedangkan ilham melalui penghunjaman langsung oleh allah kepada yang di kehendakinya
2. wahyu diterima oleh manusia pilihan allah yang mengemban tugas kenabian atau kerosulan ,sedang ilham dapat di terima oleh siapapun, baik pada waktu pintu kenabian belum tertutup maupun setelahnya
3. wahyu diturunkan dengan tujuan untuk kemaslahatan seluruh umat manusia atau umat tertentu, sedangkan ilham hanya untuk kemaslahatan yang menerimanya dan tidak di bebani kewajiban untuk manyampaikan pada orang lain
4. wahyu tidak dapat diminta kepada Allah agar di turunkan pada waktu tertentu ,sedangkan ilham menurut sebagian ulama dapat dim inta kepada Allah melalui cara membersihkan diri dan memprbanyak taqorub pada Allah
5. wahyu pintunya telah tertutup, bersamaan tugas kenabian yang di emban nabi Muhammad SAW berakhir, sedangkan ilham pintuinya masih terbuka selama masih ada manusia dan berlaku sepanjang masa
0 komentar:
Posting Komentar